Tuesday, March 27, 2012

dikutip langsung dari inilah.com



Dengan harga jual yang cukup tinggi, rakyat Papua masih kesulitan untuk medapatkan BBM. Di Papua, masyarakat harus membeli BBM dengan harga Rp18.000/liter masih harus mencari, bahkan jika BBM sudah kian surut, maka mereka harus membeli dengan harga RP70.000/liternya.

"Kami masyarakat Papua setuju kenaikan harga BBM. Rp 6500/liter pun tak jadi masalah yang penting POM bensin jangan kosong. Toh kami terbiasa membeli bensin eceran yang harganya Rp18.000 lebih. Hingga kalau kekosongan kami bisa beli bensin hingga Rp70.000 per liter," seruan rakyat Papua melalui Broadcast BlackBerry Messager, di Jakarta, Selasa (27/3/2012).

Lebih lanjut, seruan masyarakat Papua tersebut meminta agar masyarakat juga memiliki kepedulian terhadap rakyat di Papua. Dijelaskannya, seluruh rakyat Indonesia juga harus membuka mata terhadap situasi di Papua yang masih saja kesulitan untuk mendapatkan BBM.

"Sebelum demo BBM naik. Coba pikirkan nasib kami yang tinggal di daerah. Minyak kami kalian sedot untuk supply ke Pulau Jawa, sedangkan kami kekosongan di POM bahkan sampai ber minggu-minggu sudah hal biasa. Kalian di pulau jawa kekosongan di POM baru 1 atau 2 hari. Sudah ribut luar biasa," jelasnya.


 itulah menurut situs inilah.com yang sangat membuat miris bagi rakyat kita. apakah pemerintahan kita ini sanggup untuk mengurus sekian ratus pulau dan berjuta juta penduduknya? saya rasa tidak. Menurut saya, Indonesia sekarang ini hanya mampu untuk mengurus pulau jawa saja, tidak mampu jika sampai ke papua. lalu, kenapa kita masih saja bingung soal GAM (Gerakan Aceh Merdeka) atau Gerakan Papua Merdeka?? Biarkan saja mereka memisahkan diri, tak usah muluk muluk dengan mengucapkan "NKRI Kesatuan adalah harga mati" biarkan mereka mengurus wilayahnya sendiri tanpa adanya campur tangan desentralisasi. biarkan mereka mengolah tanah, hutan dan laut mereka sendiri untuk mencukupi kehidupan rakyat rakyat mereka.

jika papua memang membebaskan diri saya yakin mereka mampu untuk lebih kaya dan lebih makmur dibandingkan Indonesia sekarang. daripada harus terbelenggu ketidaksadaran pemerintah bahwa masih ada orang hidup di daerah timur sana.